Wednesday, May 3, 2017

Tugu Khatulistiwa, Ikon Wisata Kota Pontianak


Bagi anda yang merupakan masyarakat Pontianak tentunya tidak asing lagi dengan keberadaan Tugu Khatulistiwa. Tugu Khatulistiwa merupakan salah satu objek wisata di Kota Pontianak yang menjadi tujuan para wisatawan baik lokal, luar daerah hingga mancanegara. Tidak hanya sebatas menikmati tugu khatulistiwa, namun disini anda juga bisa mengakses informasi mengenai informasi yang berkaitan dengan hal tersebut. Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Kelurahan Siantan, Kecamatan Pontianak Utara. Jarak yang ditempuh dari pusat Kota Pontianak untuk kelokasi Tugu Khatulistiwa kurang lebih 5 Km, Menuju arah Mempawah.

Tugu Khatulistiwa bagian luar

Keberadaan tugu ini telah dibangun pada tahun tahun 1928 oleh ahli geografi berkebangsaan Belanda dalam ekspedisi internasional. Agenda kedatangan para ekspedisi internasional tersebut adalah untuk menetukan titik garis equator di Kota Pontianak. Keberadaan Tugu Khatulistiwa telah beberapa kali dilakukan renovasi. Awal berdirinya tugu hanya berbentuk tonggak dengan anak panah. Pada tahun 1930, tugu tersebut disempurnakan dengan menambahkan lingkaran pada anak panah dan lebih disempurnakan lagi pada tahun 1938 oleh arsitek Silaban. Untuk Melindungi keberadaan tugu yang asli, pada tahun 1990 dilakukan pembuatan kubah besar sekaligus merupakan duplikat Tugu Khatulistiwa dengan ukuran lima kali lebih besar. Kubah dan duplikat Tugu Khatulistiwa tersebut diresmikan pada tanggal 21 September 1991.

Tugu Khatulistiwa bagian dalam

Ketika masuk didalam bangunan Tugu Khatulistiwa, anda akan melihat langsung Tugu Khatulistiwa yang sebenarnya. Bangunan tugu tersebut terdiri dari empat tonggak dan terbuat dari kayu belian (kayu besi). Masing-masing kayu tersebut berdiameter 0,30 M dengan tinggi tonggak bagian depan setinggi 3,05 M dan tonggak bagian belakang setinggi 4,40 M. Tidak hanya berisi tugu yang asli, didalam sini juga bisa dijumpai foto-foto sejarah tentang berdirinya Tugu Khatulistiwa. Hal yang menarik lainpun bisa dilakukan disini seperti membuat sebuah telur bisa berdiri.

Telur yang bisa berdiri

Hal yang paling ditunggu-tunggu bagi pengunjung Tugu Khatulistiwa adalah terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Pada saat tersebut, posisi matahari tepat berada diatas kepala dan menghilangkan semua bayangan yang ada di sekitar Tugu Khatulistiwa. Fenomena alam tersebut terjadi dua kali dalam setahun yaitu pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.

Didalam Tugu Khatulistiwa

Media Sosial yang digunakan:


EmoticonEmoticon